Kecurangan Yang Dilakukan Peserta SBMPTN

Raja Tekno, Bandung - Pengawas ujian menemukan seorang peserta ujian, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Bandung yang berindikasi melakukan kecurangan saat ujian berlangsung.

Baca: Aplikasi Yang Sangat Di MinatiMasyarakat Indonesia

Seorang peserta ujian yang berkerudung ini sedang memakai earphone saat ujian berlangsung yang diduga sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak lain diluar ruangan. Pengawas menemukannya di ruang ujian karena saat itu pengawas curiga dengan gerak geriknya yang sangat aneh, pada Selasa, 8 Mei 2018.

Sekretaris Panitia Lokal SBMPTN Bandung Asep Gana segera meluncur ke lokasi ujian berlangsun yang letaknya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Jalan Kiliningan Bandung. "Setelah ketahuan menggunakan earphone langsung disita pengawas," ujarnya kepada Tempo di sekretariat panitia di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca: Speaker Bluetooth IKEA Kini Telah Hadir

Penemuan earphone tersebut sekitar pukul 08.30 pada saat peserta mengerjakan soal Tes Kemampuan Dasar sesi pertama. Peserta yang bermasalah itu ikut ujian kelompok Sains dan Teknologi (Saintek). Ketika jam istirahat pukul 09.15 - 09.45, panitia menginterogasi peserta ujian tersebut di ruang khusus di tempat ujian tersebut.

Menurut pengakuannya tersebut, kata Asep, peserta itu sejak mulai pergi dari rumah sudah memakai earphone untuk mendengarkan lagu. Alat pemutarnya dari telepon seluler. Panitia ujian memeriksa gawai yang dipakai. "Panggilan teleponnya terakhir 5 Mei lalu," kata Asep.

Baca: Smart Watch Game Buatan WIPO Untuk Huawei

Saat ujian berlangsung, ia mengaku lupa untuk melepas earphone tersebut. Larangan dari pengawas memakai gawai pun tak ia dengarkanya. Ketika diperiksa, kata Asep, peserta itu kaget. "Pengakuannya bisa dipercaya," ujar dia. Selain itu hingga tengah hari tidak ditemukan kasus joki ujian di Bandung.

Jumlah pendaftar ujian SBMPTN di panitia lokal Bandung berjumlah total 56.069 peserta. Ada pula peserta tuna netra tiga orang, seorang tuna rungu, dan enam orang tuna daksa. Semua peserta ujian berkebutuhan khusus itu dipusatkan lokasi ujiannya di kampus ITB.

Share this post